Sabtu, 17 Desember 2016

Surat Untuk Suami Masa Depan

Selamat malam.
Selamat nonton bareng Indonesia vs Thailand.
Selamat menikmati malam minggu dengan geregetan dan tereak-tereak.

Blog ini sebenernya udah berdebu. Coba lihat kapan terakhir gue ngepost. Coba lihat apa yang terakhir kali gue janjikan untuk gue bikin. Haha. Engga janji ding. Itu cuma rencana.

Judulnya sok puitis. Iya. Ini adalah versi cewe dari "Surat Untuk Istri Masa Depan", yang pernah dibikin kak Haris Hirawling beberapa tahun lalu. Jaman gue masih SMP. Nanti lain kali gue ceritain ya. Gue gajadi bikin blog ini berhubungan dengan drama korea. Blog ini kedepannya mungkin bakal jadi blog yang penuh dengan curhatan hidup dan delulu yang gak jelas.

Oke, kita mulai.

*

Untuk Suamiku di masa depan nanti,

aku adalah wanita yang akan menemanimu hingga maut memisahkan, jadi bersikap baiklah denganku. Tapi sebelum bersikap baik, kau harus tahu bagaimana aku sebenarnya.

Aku sebenarnya tidak begitu cantik, tapi setidaknya aku tidak memalukan jika kau bawa untuk kondangan atau bertemu dengan orang-orang penting dalam hidupmu. Asal aku diberikan pakaian yang bagus sih, eh.
Aku sebenarnya tidak sebaik kelihatannya, di masa remajaku aku melakukan banyak hal yang mungkin tidak begitu kau sukai. Aku mempunyai puluhan bias, setiap hari nontonnya drama korea. Aku tidak tahu apakah itu akan berlanjut di masa depan nanti atau tidak. Tapi aku mohon mengertilah, karena begitu aku mau menikah denganmu maka artinya aku benar-benar mencintaimu lebih dari bias-biasku, eh lagi.
Aku juga sebenarnya tidak sediam dan sepintar yang orang-orang lihat, aku hanya bersikap anggun agar aku tidak membuatmu malu di masa depan nanti. Hahaha.

Untuk Suamiku di masa depan nanti,

Aku tidak tahu bagaimana kita akan bertemu. Dan aku juga tidak tahu siapa dirimu karena engkau sedang disiapkan Allah untuk menjadi pendampingku. Tapi aku selalu berharap pertemuan kita akan jadi pertemuan yang manis untuk diceritakan kepada anak kita dan cucu-cucu kita nanti. Begitu juga saat kita mengucap janji untuk bersama, aku ingin itu menjadi momen paling mendebarkan yang tidak bisa kita lupakan.

Ketika kita bersama nanti, mungkin akan sering terjadi pertengkaran-pertengkaran kecil karena aku sering bersikap kekanak-kanakan. Tapi nikmatilah, itu adalah masa-masa kau bisa tersenyum melihat istrimu cemberut. Nikmatilah karena aku sebenarnya tidak bisa marah lama-lama kepada orang yang aku sayangi.

Untuk Suamiku di masa depan nanti,

Aku selalu berdoa agar kamu adalah seseorang yang sabar dan dewasa, tahu jelas bagaimana menghadapi orang semacam aku. Yang menanggapi kelakuan anehku dengan senyuman. Aku? Aku akan berusaha memahami dirimu. Aku akan menjadi orang pertama yang menyambutmu dengan senyuman di pagi hari. Aku akan menjadi orang terakhir yang kamu lihat saat kamu tidur dimalam hari, bersama anak-anak kita.
Aku juga selalu berdoa agar kamu adalah seseorang yang mampu mengajariku berbagai hal baik dan hal baru entah itu menyenangkan atau tidak. Karena bersama jauh lebih baik daripada sendirian.

Untuk Suamiku di masa depan nanti,

Sebelum aku berakhir dengamu, aku pasti akan bertemu dengan laki-laki lain yang pasti akan membuatmu cemburu. Atau laki-laki itu hanya kamu ya? Hehe.

Aku tidak mudah mencintai seseorang, tapi aku mudah dibikin melayang oleh orang lain. Aku sangat menyukai hal-hal sederhana yang manis. Tapi bukan berarti aku akan mencintai orang itu. Aku hanya mengungkapkan kebahagiaanku diperlakukan spesial oleh seseorang. Tapi hanya sebatas itu.

Untuk Suamiku di masa depan nanti,

Semua orang di sekitarku tahu pasti jika aku sangat suka memperhatikan orang lain. Aku sangat suka mendalami kehidupan orang-orang yang aku lihat. Hidup itu beragam bukan?

Ah, aku tidak tahu harus menulis apalagi.

Aku ingin kamu menjaga dirimu sekarang. Jaga kesehatanmu. Jangan merokok. Jangan terlalu sering makan junkfood. Bangunlah pagi-pagi bahkan jika kamu sedang shift malam. Mandilah yang terartur. Makanlah tepat waktu. Aku, ingin menjalani hari-hari bersama denganmu tanpa dihantui oleh penyakit apapun. Tanpa dihantui oleh pikiran siapa yang akan pergi lebih dulu.

Untuk Suamiku di masa depan nanti,

Jika saat ini kamu juga sedang menonton bola, ayo mari bersama-sama doakan yang terbaik untuk Indonesia, Ehehe.

Aku mecintaimu.

*

Dalam Kelopak Mawar,

Gue

1 komentar:

  1. sangat bermakna dan bikin senyum" sendiri bacanya, rasanya saya ada di posisi itu 😊

    BalasHapus